skip to main |
skip to sidebar
Bubur Garut, Makanan Berbuka Kaya Gizi
Ini sebenarnya tulisan anakku yang pernah dikirimkan ke
sebuah majalah anak-anak sebagai syarat mengikuti suatu event. Kebetulan
momennya pas puasa, jadi tidak ada salahnya ku sharing buat semua
sahabat kompasioner yang berminat. Monggo silakan.
Adzan maghrib sebentar lagi tiba, saatnya berbuka puasa. Bunda sedang
sibuk mempersiapkan hidangan pembuka puasa kami, yaitu bubur garut.
Kudekati Bunda yang sedang mendidihkan satu liter air. Kemudian diberi
100 gram gula merah dan satu sendok gula pasir, serta 1 helai daun
pandan. Setelah larut disaring terlebih dahulu, dan dimasak lagi. Bunda
menambahkan sepucuk sendok garam agar rasa manisnya mantap. Tepung
garut dimasukkan perlahan-lahan, sedikit demi sedikit sambil diaduk
agar jangan sampai menggumpal. Setelah larutan matang dan mengental,
api dimatikan. Tepung garut dimasukkan mangkuk dan disiram santan
matang kental. Hemm…bubur garut siap disantap hangat-hangat. Meski
dimakan dalam keadaan hangat tapi terasa segar dan enak, sebab sudah
seharian kami berpuasa. Cukup memulihkan tenaga bagi kami untuk
menunaikan sholat Maghrib, Isya’ dan Terawih. Setelah itu barulah kami
siap menyantap hidangan pokok.
Kata Bunda, Garut adalah sejenis umbi akar yang bentuknya bulat
memanjang. Warnanya putih mengkilat dan mempunyai kulit ari yang
berlapis-lapis. Di samping rumahku, ada yang menanam garut. Pohonnya
seperti bunga kana, tapi daunnya lebih sempit. Umbi garut bisa dibuat
emping dengan mengiris bulat tipis-tipis dan ditumbuk melebar
menyerupai bentuk emping melinjo. Bisa juga dibuat tepung dengan cara
menumbuk umbi garut dan memeras airnya,kemudian diendapkan. Tepung
hasil pengendapan inilah yang biasa disebut pati atau tepung garut.
Tapi di musim kemarau seperti ini tanaman garut banyak yang mati. Meski
begitu, Tepung garut masih bisa didapat, sebab tepung garut biasanya
tahan lama sampai berbulan-bulan. Bahkan yang kering benar, bisa
bertahan sampai 1 tahun.
Secara umum, masyarakat di Indonesia menyebutnya patat sagu, kemudian
irut, arut, garut, maupun jelarut. Garut mempunyai nama latin Maranta
arundinacea. Sejak lama masyarakat mengenal garut sebagai tanaman
penghasil umbi atau rimpang yang dapat dijadikan panganan seperti
halnya singkong dan ubi jalar. Kemudian ada yang dijadikan tepung untuk
membuat bubur, kue-kue, bahkan candil ataupun cendol. Sedang dari
hasil penelitian, diketahui bahwa bentuk, sifat, dan karakteristik
tepung garut tidak jauh berbeda dengan tepung terigu, sehingga tepung
garut diharapkan bisa mengantikan fungsi tepung terigu.
Di negara asal tanaman garut, yaitu Amerika, , orang Indian selalu
menggunakan perasan akarnya sebagai obat luka, obat karena tusukan anak
panah, dan bahkan obat luka karena gigitan serangga dan ular.
Sedangkan di Filipina dan India, hancuran akar garut kemudian dijadikan
bahan baku untuk pembuatan minuman beralkohol, seperti layaknya tuak
dan brem di Indonesia atau sake di Jepang.
……..
0 komentar:
Posting Komentar